daun jatuh

Sumber : http://dhecun.blogspot.com/2012/11/script-efek-daun-jatuh-pada-blog.html#ixzz3Aw4oNZip

Rabu, 20 Agustus 2014

Kota ku tercinta Trenggalek

 

 
Trenggalek adalah sebuahkabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Pusat pemerintahan berada di Trenggalek Kota. Kabupaten ini menempati wilayah seluas 1.205,22 km² yang dihuni oleh ±700.000 jiwa.
Letaknya di pesisir pantai selatan dan mempunyai batas wilayah sebelah utara dengan Kabupaten Ponorogo; Sebelah timur dengan Kabupaten Tulungagung; Sebelah selatan dengan pantai selatan; dan Sebelah barat dengan Kabupaten Pacitan.

Kali ini saya ingin membahas tentang kotaku KOTA TRENGGALEK. Budaya di TRENGGALEK sangat beragam tapi disini aku ingin menjelaskan tentang beberapa yang ada antara lain :

RITUAL LARUNG SEMBONYO 


  Mitos masyarakat teluk Prigi tentang pembuatan kawasan teluk Prigi merupakan asal usul adanya upacara Larung sembonyo.

Masyarakat Prigi hampir seluruhnya beragama Islam, namun mereka merasa kurang tentram hidupnya bila meninggalkan tradisi dan upacara Sembonyo yang diyakini untuk menjaga keseimbangan dengan alam sekitarnya serta alam semesta. Upacara Sembonyo dilakukan setiap bulan Selo, hari senin Kliwon setiap tahun.

Pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat nelayan dan petani berkaitan dengan mata pencaharian sebagai nelayan, petani serta merupakan sarana unutuk menghormati leluhurnya yang berjasa dalam membuka kawasan teluk Prigi. Mereka tidak ingin melupakan jasa Tumenggung Yudo Negoro sebagai pahlawan sekaligus sebagai pendiri desa Tawang, Tasikmadu. Jika mereka melalaikan takut ada gangguan, sulit dalam penanngkapan ikan, panen pertanian gagal, timbul wabah, bencana alam dan sebagainya.

Upacara Larung sembionyo pada tahun 1985 dilaksanakan secara besar-besaran setelah sebelumnya terhenti akibat situasi politik. Peringatan saat itu dibantu Pemda kab. Trenggalek dalam rangka promosi wisata.Upacara Sembonyo dilaksanakan penuh syarat syarat, dan beraneka ragam larangan. Hal ini mempengaruhi watak masyarakat Prigi, khususnya masyarakat nelayan yang membutuhkan ketekunan, ketabahan dan keberanian menantang maut, yang mengintai setiap saat. Laut ladangnya, laut tempat rejekinya.


TIBAN

Tiban merupakan tradisi masyarakat Trenggalek yang dilakukan dimusim kemarau untuk meminta hujan kepada Tuhan. Pertunjukkan ini diadakan ditempat terbuka disiang hari dibawah terik matahari yang panas.Peserta tiban hanya mengenakan celana dan tidak diijin mengenakan baju atas. Mereka memakai pecut (sebagai alat pemukul) yang dibuat dari ranting pohon aren, dan yang menarik mereka bisa membuat pecut yang akan dipakai sendiri untuk bertanding.

Pertandingan ini diiringi spesial music dari kendang, sejenis dengan musik jaranan. Peserta pertandkngan saling mendera, biasanya dikenakan dibagian punggung, dan dilarang mengenakan bagian leher keatas. Untuk menjaga jalannya pertunjukan agar berjalan secara adil, biasanya ada seorang yang berperan sebagai penengah. 

TARI TURONGGO YAKSO


Asal mula tari turonggo Yakso

Trenggalek yang diwarnai dengan mayoritas budaya masyarakat agraris memberikan peluang kehidupan kesenian jaranan. Diwilayah kecamatan dongko, terletak didaerah pegunungan 30 km kerah selatan kota Trenggalek, terdapat upacaraadat baritan yang hidup turun temurun, hingga upacara tsb menjadi sebagian dari kehidupan masyarakat yang ada diwilayah tersebut.

Kehidupan sehari hari yang lebioh dominant pada sector pertanian dan perdagangan mengkondisikan upacara adapt baritan tersebut sebagai salah satu bagian kehidupan yang diselenggarakan secara rutin sebagai media komunikasi terhadap tuhan yang maha esa.

Upacara baritan adapt tersebut diselenggarakan setiap tahun pada bulan Syura(Muharam) dengan hari dan tanggal yang ditentukan oleh sesepuh(Pawang) yakni orang yang dianggap menguasai tentang hal tsb. Para petani pemilik rojo koyo berkumpul sambil membawa perlengkapan sesaji berupa ambeng dan longkong dan membawa tali yang dibuat dari bamboo yang disebut dadung.
Waktu upacara diselengggarakan siang hari sekitar pukul 11 WIB , para petani sudah istirahat dalam mengerjakan sawah dan ladangnya.

Karena upacara itu dilaksanakan bubar ngarit tanduran, maka diberi nama Baritan( menurut mbah Karto sentono). Setelah upacara selesai diteruskan dengan pentas kesenianlangen Tayub ditempat bekas tumpukan dhadhung tadi. Dhadhung yang telah dimanteraidibagikan kepada pemilik semula dan disimpan yang baik diatas pogo. Dengan menyimpan dhadhung tersebut , atas berkat Tuhan Yang Maha Esa, hewannya akan terhindar dari gangguan malametaka dan penyakit.
Namun upacara baritan tersebut pada bebrapa tahun yang lalu sudah ditinggalkan oleh masyarakat pendukungnya. ;Untuk melestarikan uparaca
ra pada tahun 1971 penilik kebudayaan( Bapak Sutyono) beserta seninam berusaha menciptakan suatu bentuk tari yang bias mendatangkan masyarakat tanpa diundang, yaitu tari jaranan. Didalam melaksanakan upacara adat baritan yang dulu hiburannya lengen Tayub, diganti kesenian jaranana, karena kesenian jaranan dianggapn sangat cocok untuk  hiburan pada upacara tsb.

Berangkat dari kesenian jaranan yang terdapat pada upacara adapt Baritan tsb melahirkan ide untuk memprojeksikan kembali berbagai sentuhan estetis kesenian jaranan yang ada pada upacara baritan tsb pada wujud baru, yaitu tari Turonggo Yakso.

KEHIDUPAN TARI TURONGGO YAKSO
.

Sekitar tahun 1980 an tari Turonggo yakso berkembang di Kab. Trenggalek. Pembinana dan pengembangan tersebut atas prakarsa kartor depdikbud bersama pemda kab. Trenggalek, dengan dipacu dengan berbagai bentuk festival yang diselenggarakan setiap tahun sekali pada bulan Agustus unutk tingkat Sd, SLTP, SMA.

Dari kegiatan tsb berbagai upaya mencari bentuk baru terjadi pada setiap penyajian oleh grup grup jaranan. Ragam gerak baru bermunculan setiap saat pada waktu berpentas. Meskipun pada mulanya Jaranan Turonggo Yakso tersebut bermula dari daerah dongko, namun perkembangan ya diluar sangatn pesat.

Berkat property ang dianggap merupakan symbol seni yang mempunyai keindahan serta kekuatan tersendiri , maka property tari turonggo yakso yuang terbuat dari kulit kerbau dengan bentuk visual terdiri atas badan kuda dan kepala raksasa tersebut makin popular sebagai property tari jaranan kas Trenggalek. 
  
MAKANAN KHAS TRENGGALEK 

·               Nasi Gegog
            Ternyata masyrakat Trenggalek, juga mempunyai makanan khas lainnya yakni nasi geghog. Nasi geghog ini sudah menjadi menu sehari-hari masyarakat Trenggalek. Khususnya di Desa Srabah, Kecamatan Bendungan. Yang khas dari nasi geghog ini adalah ikan teri dan rasa pedasnya. Bahkan rasa pedasnya nasi geghog ini diyakini warga, bisa menghilangkan rasa pusing di kepala dan hidung yang tersumbat akibat influenza menjadi plong. Nasi khas pedesaan dibuat dari bumbu-bumbu yang sederhana, antara lain cabe, bawang merah dan putih serta beras dan ikan teri. Beras yang sudah dibersihkan dimasak hingga setengah matang, lalu setiap satu bungkus nasi setengah matang ditambahi sambal teri dan dibungkus daun pisang dan dimasak hingga 15 menit. Untuk memberi rasa pedas yang luar biasa, sambal terinya memakai cabe rawit. citarasa pedas inilah yang menjadi pilihan penikmat nasi gegok didaerah pegunungan ini. Harganya yang murah, hanya seribu rupiah per bungkus , makanan khas Trenggalek ini banyak diserbu pelanggannya .

·               Nasi Tiwul

            Masyarakat Trenggalek sangat umum menikmati nasi tiwul. Nasi tiwul adalah masakan yang berasal dari ketela. Ketela yang sudah kering dan dihaluskan kemudian dikukus beberapa saat. Namun nasi tiwul ini sudah mulai ditinggalkan, tetapi masyarakat mempunyai inisiatif baru yaitu mengonsumsi nasi tiwul goreng. Nasi tiwul goreng ini rasa lebih gurih dan nikmat. Nasi tiwul lebih enak disajikan dengan lauk yang anda sukai.

·               Alen - alen 

            Alen-alen merupakan jajan khas Trenggalek yang sangat mantap. Jajan khas ini terbuat dari tepung tapioka, bawang putih, garam, telur dan kunyit. Untuk menarik konsumen, alen - alen disajikan dengan berbagai variasi rasa.
 
·               Tempe Kripik

            Tempe kripik adalah termasuk jajanan khas dari trenggalek. Istilah tempe sudah tidak asing lagi karena banyak di luar trenggalek yang menghasilkan produk ini. Tempe adalah makanan atau jajanan atau bisa juga dijadikan lauk makan adalah makanan yang terbuat dari bahan dasar kedelai, jadi bisa dipastikan jajanan ini banyak mengandung protein. Istilah tempe kripik juga sudah tidak asing lagi bagi kita semua, tapi ada satu ciri khas kripik Trenggalek ini (menurut saya), tempe kripik trenggalek adalah tempe yang memang dibuat tipis dan digoreng sehingga menjadi kripik yang gurih dan mantaps, bukan tempe yang di iris tipis dan digoreng menjadi kripik. Anda bisa menemukan home industri tempe kripik ini di desa Sukorejo kecamatan Gandusari atau anda bisa mampir di toko-toko jajanan khas Trenggalek.

Kalau anda berkunjung ke Trenggalek jangan sampai tidak mencoba salah satu makan diatas karena makanan tersebut akan mengoyangkan lidah anda.....



 PARIWISATA YANG ADA DI TRENGGALEK

1.      Air Terjun Pantai Pelang
Air Terjun Pantai Pelang terletak di Desa Wonocoyo, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Propinsi Jawa Timur. Temapt ini berada lebih kurang 300 m arah barat laut Pantai Pelang, Trenggalek.  Air terjun ini memiliki ketinggian 25 m dan dapat digunakan untuk mandi.  Bahkan penduduk setempat meyakini air terjun ini akan membuat awet muda seseorang bila mandi di tempat ini. Oleh warga sekitar air terjun ini disebut juga Air Terjun Grobogan Sewu.  Sumber air terjun ini mengalir dan turun dari sela-sela karang menuju dasar yang berupa batu-batu berwarna keputihan.  Dibalik air terjun ini terdapat goa kecil kira-kira seukuran daun pintu.

2.      Pantai Damas 
Pantai Damas merupakan obyek wisata yang terletak di desa Karanggandu, sekitar 5 km disebelah barat pantai Prigi Kabupaten Trenggalek. Pantai ini begitu indah dan asri namun pantai ini belum begitu dikenal seperti pantai Prigi dan pantai Pelang. Pemerintah masih mengupakan akses jalan menuju pantai ini untuk menarik minat para wisatawan.


3. Pantai Pasir Putih Prigi
 

4 - Goa Lowo 




Di Trenggalek sampek ada nyanyiannya lo. Ini aku kasih tau nyanyiannya :
Judul : Kutho Trenggalek
Kutho Trenggalek Kutho Trenggalek
Kinupenggang Gunung gunung Tepung Geleng
Kumining  Lohjinawi Tanem suruh Katon Subur Cengkehe
Duren lan manggis wohe dedongkolan Turine Kulture
Mugi batih anggremuyung Kondang engkrak Produksine Batik Trenggalek
Tempene alen alen Tekan Monco projo
Taneman empon-empon Kopi Mrajak sami
Prayoto subur makmur Kuto Trenggalek

Intro.......

Reff :

Kutho Trenggalek Kutho Trenggalek
Kinupenggang Gunung gunung Tepung Geleng
Kumining  Lohjinawi Tanem suruh Katon Subur Cengkehe
Duren lan manggis wohe dedongkolan Turine Kulture
Mugi batih anggremuyung Kondang engkrak Produksine Batik Trenggalek
Tempene alen alen Tekan Monco projo
Taneman empon-empon Kopi Mrajak sami
Prayoto subur makmur Kuto Trenggalek

Ojo lali mampir neng trnggalek yo rekk !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar